Jumat, 08 Juni 2012

Rayap Pembawa Cinta
 
Dahulu kala, ada rayap yang suka bergerombol. Konon, kata masyarakat sekitar, Dya menyerang atau mengerubungi siapa saja yang terkena air ungu danau yang beracun. Suatu hari, tanpa sengaja aku mencuci sapu tanganku, dan salah satu jariku terkena air ungu danau beracun tersebut. Namun, aku tak menghiraukannya. Sampai tepat sebelum hari ketujuh, aku seakan melihat gambaran rayap itu. Akupun menjadi sangat percaya, saat kumelihat dari jembatan rumahku rayap rayap itu mencari mangsa. Akupun berpikir keras cara supaya tak dikerubungi rayap rayap itu, karena aku sangat jijik. Akhirnya, aku menemukan ide, meskipun aku tak tahu ini akan berhasil atau tidak. 
 
Aku telah memutuskan untuk mengunci keluargaku dan aku selama 1 minggu di ruangan tertutup. Kupikir, dengan itu, serangga tersebut tak kan dapat menyerangku. Setelah semua siap, aku hanya menunggu serangga datang dan sesudah tujuh hari, aku dapat bebas. Namun, tanpa disangka, ada seseorang yang mengetuk pintu rumahku. Wajar, karena salah satu keluargaku tak betah, ia langsung keluar. Tentunya, aku berusaha mencegah namun tak berhasil. " tamat riwayatku" pikirku, tapi, ternyata yang mengetuk pintu itu seorang cowok temanku yang usil.
 
Dya bilang dengan mudahnya atau tanpa beban, "tak perlu kau khawatirkan tentang serangga serangga itu".  Tentunya, aku pun yang sudah pusing menjawab, "bagaimana tak khawatir, serangga itu ku. Melihat jawabanku, Dya pun menarik tanganku supaya aku melihat kejadian di luar. akan mengrubungi jariku “. Pastinya, aku menganggap dya tak kan pernah tau apa yang ada di pikiran. Dia hanya tersenyum mendengarnya, sambil menarik tanganku supaya aku melihat kejadian di luar. Kulihat jalan raya dipenuihi tanaman seperti padi. Katanya, " aku sudah menaburkan bibit bibit tanaman kesukaan serangga itu. Maka, ia takkan menyerang korban, seperti kamu". 
 
Hatiku tak terbayangkan senangnya, dan rasa khawatir sirna segera. Meskipun kini aku berfikir, mengapa aku bisa mempercayainya, dan tak khawatir? Dya pun mengajak aku ketempatnya. Aku ingin berkunjung kerumahnya, ke tempat orang yang telah menyelamatkanku. Saat memasuki mobilnya, aku terbangun. Dan parahnya lagi, sayang sekali, ku lupa wajahnya ...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda